Sergio Aguero Bakal Dikenang Sebagai Legenda Manchester City

By ommed


nusakini.com - Kevin De Bruyne, Phil Foden, sampai Jack Grealish memang bersinar ketika Manchester City membantai Leeds Rabu (15/12) dini hari, tapi hanya ada satu nama yang digaungkan fans di penjuru Etihad Stadium.

Aguero akhirnya mengumumkan keputusannya untuk pensiun, dan suporter City ingin menunjukkan untuk terakhir kalinya betapa mereka mencintai pahlawan kecil asal Argentina mereka.

Ia adalah pencetak gol terhebat di sejarah City, dengan koleksi medali paling mentereng dibandingkan dengan pemain City yang lain, yang menciptakan momen paling menakjubkan sepanjang sejarah Liga Primer Inggris, dan, bagi begitu banyak orang, ia adalah yang terbaik. Titik.

"Fakta berbicara - Sergio adalah striker paling buas dalam sejarah Liga Primer," ujar presiden City Khaldoon Al Mubarak pasca-pengumuman bahwa Aguero bakal gantung sepatu.

"Luar biasa bagaimana statistiknya, yang mencerminkan dua karier, adalah statistik pemain yang harus pensiun lebih awal."

"Warisannya tidak hanya hidup di klub ini hari ini, tetapi akan abadi hingga bertahun-tahun ke depan. Ia mendapatkan puja-puji dari keluarga City, dan rasa hormat dari insan sepakbola di seluruh dunia."


Impak Aguero luar biasa di Etihad, dari mencetak brace di debutnya sebagai pemain pengganti kontra Swansea City, hingga penampilan liga terakhirnya versus Everton 10 tahun kemudian, di mana ia juga mencetak dwigol dari bangku cadangan.

Laga terakhirnya buat City berakhir dengan isak tangis saat mereka ditaklukkan Chelsea di final Liga Champions Eropa 2021, sehingga ia gagal meraih satu-satunya medali yang belum ia dapatkan dan amat ia inginkan. Kendati begitu, statusnya sebagai legenda tak akan pernah diragukan.


Dengan 260 gol, Aguero merupakan topskor sepanjang masa City dengan jarak yang cukup jauh dari tempat kedua. Ia juga merupakan pemain City paling berprestasi dalam sejarah, dengan lima gelar EPL, enam Piala Liga, satu Piala FA, dan tiga Community Shield.

Ia juga bertanggung jawab atas momen paling dramatis dalam sejarah EPL: golnya di menit ke-94 ke gawang QPR pada partai pamungkas musim 2011/12 yang mengakhiri penantian 44 tahun City untuk meraih gelar liga, sekaligus merampas mahkota tersebut dari sang rival sekota Manchester United.

"Ia 33 tahun, sudah melakukan segalanya di sepakbola," ujar gelandang City Rodri. "Ia tidak perlu menunjukkan apa-apa lagi."

"Buat saya, ia satu dari tiga striker terbaik dalam 50 tahun terakhir. Orang-orang akan mengenangnya di sini, tentunya, sebagai legenda."

Aguero punya tempat spesial dalam sejarah City, dan jasanya akan dikenang lewat patung yang bakal ditegakkan di luar Etihad bersama dengan Vincent Kompany dan David Silva.

Golnya ke gawang QPR memang yang paling ikonik, tetapi ia juga berjasa di begitu banyak laga. Lesakkan krusialnya saat melawan Liverpool di perebutan gelar 2019, gol di Wembley kontra Chelsea dan Arsenal, hingga hattrick ke gawang Bayern Munich untuk membalikkan kedudukan dari 2-0 mejadi 3-2.

Tak ada yang mengemas hattrick lebih banyak dari Aguero di Liga Primer (12). Bahkan, tak ada satu pun pemain yang lahir di luar Inggris mampu mencetak gol EPL lebih banyak darinya (184).


Eks-bintang City Paul Lake, yang juga terpaksa pensiun dini, tahu persis apa arti Aguero buat fans Man City.

"Sergio adalah seseorang yang sangat dekat di hati setiap fan City dari cara ia bermain, dari gol yang ia cetak, dan dari sikapnya terhadap Manchester City. Fakta bahwa ia mencintai fans dan mencetak gol itu," ujar Lake. "Itu adalah sebuah gol yang bakal diingat orang-orang sepanjang hidup mereka."

"Tapi bukan cuma buat fans Manchester City, ia memberikan momen itu, momen paling spesial yang bisa kita bayangkan, dan kita berterima kasih kepadanya."

"Buat fans City, ia adalah striker terhebat yang pernah kami miliki. Ia akan dipuja selamanya dan kayaknya mereka memerlukan awak bersenjata untuk mengawalnya keluar masuk!"

"Seperti inilah cinta dan kasih yang fans City persembahkan untuknya, dan ini amat-amat pantas."

Aguero adalah pemain paling laris selama di Man City, wajah tampannya kian menguatkan goresan briliannya di lapangan, dengan penjualan jerseynya menjadi yang paling laku buat City. Sponsor juga mengantre untuk memintanya mempromosikan produk mereka.

Tetapi ia juga dikagumi oleh orang-orang di dalam klub, yang bakal hancur lebur saat mendengar kariernya harus berakhir prematur gara-gara nyeri jantung saat bermain buat Barcelona.

Aguero meninggalkan kesan kuat di lapangan selama 10 tahun kariernya bersama Manchester biru, sehingga isak tangis tak bisa dihindarkan dari mata orang-orang yang bekerja di balik layar bersamanya saat Aguero mengucapkan selamat tinggal pada musim panas 2021.

Aguero bukanlah pemain yang serius-serius amat, ia jenaka dan menawan, kadang ia merumput dengan tali sepatu yang tak diikat, dan bersantap layaknya orang Amerika Selatan: dengan daging merah dan minuman bersoda sembari menghibur kawan-kawan yang berbahasa Spanyol dari City dan klub-klub terdekat. Ia juga sering menari cumbia dan hobi bersenda gurau di sesi latihan.


Saat Pep Guardiola tiba, Aguero ditakutkan bakal terpinggirkan mengingat ia tak terbiasa memimpin pressing, hal yang sebelumnya tak jadi soal buat Roberto Mancini atau Manuel Pellegrini.

Bukannya berkarat di bangku cadangan, Aguero malah makin moncer, ia pencetak gol terbanyak buat City di bawah arahan Guardiola dan berjasa besar di berbagai kesuksesan mereka.

Guardiola sampai tersedu-sedu saat Aguero pergi dari Man City, dan itu menunjukkan betapa berartinya Aguero buat dirinya: ia dan direktur sepakbola City, Txiki Begiristain, berada di Barcelona untuk menghadiri pengumuman pensiun Aguero yang emosional.

"Ia seorang legenda, striker terbaik yang pernah dimiliki City abad ini selama bertahun-tahun," ujar Guardiola setelah laga kandang terakhir Aguero.


"Ia tak tergantikan di jiwa, hati, dan benak fans kami, orang-orang kami, pemain-pemain yang pernah bermain bersamanya, dan semua manajer yang pernah bekerja bersamanya."

Gara-gara pandemi Covid-19, hanya 10.000 orang yang diperbolehkan hadir di Etihad Stadium untuk mengucapkan selamat tinggal di hari itu Mei lalu.

Kini, Etihad bakal penuh dan sabar menanti untuk menyambutnya kembali kapan pun ia mau. (gi/om)